WELCOME TO @&!'s BLOG

Cara Meninggikan Badan Secara alami

Artikel tips cara meninggikan badan ini adalah lanjutan dari artikel sebelumnya cara menambah tinggi badan. Sebenarnya isinya tak beda jauh, cuma judulnya saya buat beda agar lebih mudah ditemukan oleh para pengunjung yang membutuhkan informasi seputar cara meninggikan badan sebagai bahan referensi :) .

Masa-masa antara 13-19 tahun adalah masa pertumbuhan baik fisik maupun mental. Di masa ini tulang masih bisa tumbuh memanjang maupun mengeras. Sedang untuk usia di atas itu pertumbuhan tulang hanya mengeras dan selanjutnya di usia tua akan semakin rapuh.

Nah, jika usia kamu masih dalam pertumbuhan, manfaatkan itu untuk mengoptimalkan pertumbuhan kalian. Mungkin ada di antara kalian yang notabene masih dalam usia pertumbuhan, tapi tinggi badannya cenderung lebih pendek dari teman-temannya.
cara meninggikan badan

Simak tips berikut, semoga bisa menjadi referensi atau minimal menambah wawasan anda :

IBU

Ibu …. Ibu ku tersayang…
Betapa besar jasamu pada ku…
Ibu terima kasihku,..
Betapa tulusnya kasihmu padaku..
Cinta yang yang tidak bertepi,engkau berikan padaku…
Aku kan selalu menuruti nasehat yang engkau berikan…
Demi masa depan diri..
Agar aku berguna bagi semua orang…
Kini aku telah tumbuh dewasa…..
Tetapi aku akan meninggalkanmu….
Demi mencari jati diri dan menjujung maratabat….
Kumohon restumu agar aku tegar dan kuat…
Menunaikan tugas dan kewajiban sebagai seoarang anak…..
Aku kan pulang dan membahagiakan mu…
Terma kasih Ibu….

Anak mu…

Pengorbanan Adik demi Kaka Tersayang

Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku. Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu ditangannya. "Siapa yang mencuri uang itu?" Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, "Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!"
Dia mengangkat tongkat bambu itu tinggi-tinggi.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews